Survey
seismik dilakukan untuk mendapatkan rekaman data seismik dengan
kualitasyang baik. Penilaian baik tidaknya data seismik adalah dari
perbandingan antara banyaknya sinyal refleksi dengan sinyal gangguan
atau noise yang diterima. Semakin banyak sinyal refleksi serta semakin
sedikit noise yang diterima maka kualitas perekamandata seismik semakin
bagus. Keakuratan pengukuran waktu tempuh (travel time) jugamempengaruhi
kualitas perekaman.Secara garis besar eksplorasi seismik dibagi menjadi
eksplorasi seismik dangkal daneksplorasi seismik dalam. Eksplorasi
seismik yang digunakan untuk eksplorasihidrokarbon (minyak dan gas bumi)
adalah eksplorasi seismik dalam. Sedangkaneksplorasi seismik dangkal
(shallow seismic reflection) biasa digunakan untuk eksplorasi batubara
dan bahan tambang lainnya. Kedua jenis eksplorasi seismik tersebut
memilikiresolusi dan akurasi yang berbeda.Seismik refleksi terbagi atas
tiga bagian yaitu akuisisi data seismik, proses data seismik,dan yang
terakhir adalah interpretasi data. Akuisisi data adalah untuk memperoleh
dataseismik dari area yang disurvey. Dari proses data seismik akan
diperoleh penampangseismik permukaan bawah tanah. Setelah data seismik
diproses maka dilakukaninterpretasi untuk menganalisa keadaan geologi di
bawah permukaan dan juga untuk memperkirakan komposisi material batuan
di bawah permukaan tersebut.Proses akuisisi data sangat penting karena
mempengaruhi kualitas data seismik. Kualitasdata seismik yang baik akan
menghasilkan penggambaran penampang seismik bawahtanah yang baik
sehingga proses interpretasi juga dapat dilakukan dengan baik.
KONSEP GELOMBANG SEISMIK
Gelombang
seismik adalah gelombang mekanis yang muncul akibat adanya gempa
bumi.Sedangkan gelombang secara umum adalah fenomena perambatan gangguan
(usikan)dalam medium sekitarnya. Gangguan ini mula-mula terjadi secara
lokal yangmenyebabkan terjadinya osilasi (pergeseran) kedudukan
partikel-partikel medium, osilasitekanan maupun osilasi rapat massa.
Karena gangguan merambat dari suatu tempat ketempat lain, berarti ada
transportasi energi.Gelombang seismik disebut juga gelombang elastik
karena osilasi partikel-partikelmedium terjadi akibat interaksi antara
gaya gangguan (gradien stress) malawan gaya-gaya elastik. Dari interaksi
ini muncul gelombang longitudinal, gelombang transversaldan kombinasi
diantara keduanya. Apabila medium hanya memunculkan
gelombanglongitudinal saja (misalnya di dalam fluida) maka dalam kondisi
ini gelombang seismik sering dianggap sabagai gelombang akustik.Dalam
eksplorasi minyak dan gas bumi, seismik refleksi lebih lazim digunakan
daripadaseismik refraksi. Hal tersebut disebabkan karena siesmik
refleksi mempunyai kelebihandapat memberikan informasi yang lebih
lengkap dan baik mengenai keadaan struktur bawah permukaan.Penyelidikan
seismik dilakukan dengan cara membuat getaran dari suatu sumber
getar.Getaran tersebut akan merambat ke segala arah di bawah permukaan
sebagai gelombang getar. Gelombang yang datang mengenai lapisan-lapisan batuan akan mengalami pemantulan, pembiasan, dan penyerapan. Respon batuan terhadap gelombang yangdatang akan berbeda-beda tergantung sifat fisik batuan yang meliputi densitas, porositas,umur batuan, kepadatan, dan kedalama batuan. Galombang yang dipantulkan akanditangkap oleh geophone di permukaan dan diteruskan ke instrument untuk direkam.Hasil rekaman akan mendapatkan penampang seismik.
SUMBER GELOMBANG SEISMIK
Sumber
gelombang seismik pada mulanya berasl dari gempa bumi alam yang dapat
berupa gempa vulkanik maupun gempa tektonik, akan tetapi dalam seismik
eksplorasisumber gelombang yang digunakan adalah gelombang seismik
buatan. Ada beberapamacam sumber gelombang seismik buatan seperti
dinamit, benda jatuh, air gun, water gun, vaporchoc, sparker, maupun
vibroseis. Sumber gelombang seismik buatan tersebut pada hakekatnya
membangkitkan gangguan sesaat dan lokal yang disebut sebagai
gradientegangan (stress).Gradien tegangan mengakibatkan terganggunya
keseimbangan gaya-gaya di dalammedium sehingga terjadi pergeseran titik
materi yang menyebabkan deformasi yangmenjalar dari suatu titik ke titik
lain. Deformasi ini dapat berupa pemampatan dan perenggangan
partikel-partikel medium yang menyebabkan osilasi densitas/tekananmaupum
pemutaran (rotasi) partikel-partikel medium. Apabila medium bersifat
elastissempurna maka setelah mengalami deformasi sesaat tadi medium
kembali ke keadaansemula.
JENIS GELOMBANG SEISMIK
Secara garis besar gelombang seismik dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
1. Menurut cara bergetarnya
Menurut cara bergetarnya gelombang seismik dibagi menjadi dua macam yaitu:
Menurut cara bergetarnya gelombang seismik dibagi menjadi dua macam yaitu:
1. Gelombang Primer (longitudinal/compussional wave)
Gelombang
primer dalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
bergetarnya gelombang tersebut. Gelombang ini mempunyai kecepatan rambat
paling besar diantara gelombang seismik yang lain.
2. Gelombang Sekunder (transversal/shear wave)
Gelombang
sekunder adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus terhadap
arah perambatan gelombang. Gelombang ini hanya dapat merambata pada
material padat sajadan mempunyai kecepatan gelombang yan lebih kecil
dibandingkan gelombang primer.
2. Menurut tempat menjalarnya
Berdasarkan tempat menjalarnya, gelombang seismik dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu gelombang tubuh (body wave) yang menjalar masuk menembus mediumdan gelombang permukaan (surface wave) dimana amplitudonya melemah bila semakinmasuk ke dalam medium. Beberapa tipe gelombang permukaan yaitu:
1. Gelombang Rayleigh
Gelombang
Rayleigh adalah gelombang yang merambat pada batas permukaan saja
danhanya dapat merambat pada media padat serta arah getarannya
berlawanan arah dengan arah perambatannya.
2. Gelombang Love
Gelombang love adalah gelombang yang hanya merambat pada batas lapisan saja an bergerak pada bidang yang horisontal saja.
3. Gelombang Tabung
Gelombang
tabung merupakan gerak/aliran fluida di sepanjang sumur
pengeboran.Gerakan fluida ini diakibatkan oleh getaran dinding sumur
yang merambat dalam arahaxial. Gelombang tabung mempunyai tiga proses
yaitu pertama adalah kontraksi dindingsumur, kedua adalah merenggangnya
dinding sumur, dan ketiga adalah aliran fluida didalam lubang sumur.
Muka
gelombang adalah suatu bidang permukaan yang pada suatu saat
tertentumembedakan medium yang telah terusik dengan medium yang belum
terusik. Mukagelombang merupakan potret dari penjalaran usikan.
Berdasarkan bentuk mukagelombang (wave front) , gelombang seismik dapat
dibedakan atas empat macam yaitu:
1. Gelombang Bidang
Gelombang
bidang/datar ditimbulkan oleh sumber terkomilasi. Gelombang
bidangmenjalar sepanjang satu arah tertentu dengan muka gelombang yan
berupa bidang datar tegak lurus pada arah perambatan.
2. Gelombang Silinder
Gelombang
silinder ditimbulkan oleh sumber usikan yang seragam dan terletak
disepanjang suatu garis lurus. Gelombang silinder menjalar ke semua arah
tegak lurus padagaris sumbu dengan kecepatan yang sama.
3. Gelombang Bola
Gelombang
bola/sferis ditimbulkan oleh sumber berupa titik (point source) yang
menjalar ke segala arah menuju ke pusat bola atau menjauhi pusat bola
dengan kecepatan yangsama.
4. Gelombang Kerucut
Gelombang
kerucut ditimbulkan oleh adanya sumber yang bergerak. Dalam hal
inisumber bergerak lebih cepat dari pada sepat rambat gelombang itu
sendiri dan mukagelombangnya berupa kerucut-kerucut bersumbu.
TAHAPAN SEISMIK
Metode
seismik refleksi merupakan metode geofisika yang umumnya dipakai untuk
penyelidikan hidrokarbon. Biasanya metode seismik refleksi ini dipadukan
denganmetode geofisika lainnya, misalnya metode grafitasi, magnetik,
dan lain-lain. Namunmetode seismik refleksi adalah yang paling mudah
memberikan informasi
3. Interpretasi data seismik: kegiatan yang dimulai dengan penelusuran horison, pembacaan waktu, dan plotting pada penampang seismik yang hasilnya disajikan ataudipetakan pada peta dasar yang berguna untuk mengetahui struktur atau model geologi bawah permukaan.
AKUISISI DATA SEISMIK
Secara umum kegiatan akuisisi data seismik adalah dimulai dengan membuat sumber getar buatan, seperti vibroseis atau dinamit, kemudian mendeteksi dan merekamnya kesuatu alat penerima, seperti geophone atau hidrophone. Getaran hasil ledakan akanmenembus ke dalam permukaan bumi dimana sebagian dari sinyal tersebut akanditeruskan dan sebagian akan dipantulkan kembali oleh reflektor. Sinyal yangdipantulkan kembali tersebut akan direkam oleh alat perekam di permukaan.Sedangkan sinyal yang menembus permukaan bumi akan dipantulkan kembali oleh bidang refleksi yang kedua snyalnya akan diterima kembali oleh alat perekam danseterusnya hingga ke a;at perekam yang terakhir. Alat perekam akan menghasilkan data berupa trace seismik.
PROSES DATA SEISMIK
Data yang telah didapatkan dari hasil akuisisi akan diproses sehingga meningkatkan dayaresolusi secara vertikal maupun horisontal yang dapat menghasilkan keadaan bawah permukaan yang sesungguhnya yaitu berupa migrated time section yang mudah untuk diinterpretasikan oleh para interpreter untuk mencapai hasil yang maksimum pada saatekploitasi.HUKUM FISIKA GELOMBANG SEISMIK Gelombang seismik mempunyai kelakuan yang sama dengan kelakuan gelombangcahaya, sehingga hukum-hukum yang berlaku untuk gelombang cahaya berlaku jugauntuk gelombang seismik. Hukum-hukum tersebut antara lain:1. Huygens mengatakan bahwa gelombang menyebar dari sebuah titik sumber gelombangke segala arah dengan bentuk bola.2. Hukum snellius menyatakan bahwa bila suatu gelombang jatuh di atas bidang batasdua medium yang mempunyai perbedaan densitas, maka gelombang tersebut akandibiaskan jika sudut datang gelombang lebih kecil atau sama dengan sudut kritisnya.Gelombang akan dipantulkan jika sudut datangnya lebih besar adri sudut kritisnya.Gelombang datang, gelombang bias, gelombang pantul terletak pada suatu bidang datar.
KECEPATAN DAN RESOLUSI
1. Kecepatan Sebagai Alat DiagnosaSifat alamiah dari sedimen seerti porositas, densitas, temperatur, ukuran butir, saturasigas, frekuensi, dan tekanan berpengaruh terhadap kecepatan. Pertambahan kecepatandipengaruhi oleh takanan eksternal, ukuran butir dan densitas. Kecepatan akan berkurang pada sedimen yang porous dan atau mempunyai takanan pori yang besar.
2. Pengukuran KecepatanPengukuran kecepatan didasarkan pada perubahan waktu tiba pantulan (arrival time)sebagai perubahan jarak dari sumber getar sampai geophone. Jarak tersebut dikenaldengan offset, sedangkan perbedaan waktu dari offset disebut normal moveout.Kecepatan sebagai implikasinya disebut stacking velocity.
3. ResolusiResolusi didefinisikan sebagai jarak terkecil antara dua kenampakan yang dapatmemisahkan adanya dua kenampakan tersebut. Pola refleksi dengan dua interface akannampak pada suatu pembagian dengan ketebalan 1/4 panjang gelombang, sedangkan jikaketebalannya kurang dari itu maka hanya akan nampak satu interface saja. Batasketebalan lapisan yang dapat memberikan pantulan adalah sekitar 1/3 dari panjanggelombang. Frekuansi gelombang seismik lebih kecil dibandingkan dengan frekuensiyang digunakan pada log sumur, sehingga kemampuan perubahan seismik jauh lebih besar, sekitar 100 kali lipat. Semakin kecil frekuensi dan kecepatan, maka gelombangakan semakin besar.
TOPOGRAFI
Survey topografi dilakukan untuk menentukan titik-titik trace dan shoot point denganakurat sesuai dengan desain rencana yang diberikan oleh klien. Survey topografidilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan drilling dan recording. Output dari topografidi lapangan adalah berupa patok-patok titik trace dan shoot point, output lainnya adalah berupa peta, sketch line, dan elevasi.Survey topografi dalam seismik merupakan suatu proses untuk menentukan koordinat dilapangan (X,Y,Z) berdasarkan koordinat yang ada di peta (koordinat teoritik), dalam halini koordinat teoritik yang ada hanyalah koordinat planimetris, sedangkan elevasinyaditentukan berdasarkan pengukuran di lapangan. Kordinat teoritik sendiri dibuat berdasarkan parameter-parameter yang diberikan oleh client. Biasanya client hanya akanmemberikan koordinat awal dan akhir line, interval trace, dan interval shot point.
DATA TEORITIS TOPOGRAFI
Data teoritis diperoleh dari hasil perhitungan yang nantinya akan digunakan sebagaiacuan dalam pengukuran di lapangan. Data yang diperoleh adalah trace awal dan traceakhir yang diberikan oleh klien dengan koordinat yang telah ditentukan. Dari trace awaldan trace akhir tersebut kemudian dibuat trace-trace penghubung dengan menggunakan perhitungan berikut:1. Menentukan besar sudut azimut (α) dari trace awal (A)2. Kemudian lintasan tersebut dibagi dalam jarak d = 30 m (jarak antar trace), dan diperoleh nilai x dan y untuk setiap trace dalam lintasan