<< Belajar membuat blogSalamat Datang Di Blog Saya >>

Rabu, 10 Januari 2018

UNIT REGU SEISMIK DRILLING


A. Driller
Driller adalah orang yang bertugas untuk mengatur dan mengawasi proses pengeboran. Dalam melakukan tugasnya driller harus mempunyai lisensi yang dikeluarkan oleh BP Migas.

B. Shooter
Shooter adalah orang yang bertugas untuk merangkai bahan peledak sesuai dengan prusedur BP Migas dan mengawasi proses pemasukan bahan peladak ke dalam lubang bor yang dilakukan oleh kru pre-loading. Shooter beertugas untuk melakukan pengecekan detonator setelah dirangkai, setelah dimasukkan ke dalam lubang bor, dan setelah di tamping.

C. Kru Bor
Kru bor bertugas untuk melakukan pengeboran. Dalam satu unit terdapat empat kru bor. Satu buah kru terdiri dari 9 sampai 10 orang yang bekerja dengan sebuah mesin bor. Pembagian tugasnya adalah ada yang mengoperasikan mud pump, mengumpulkan cutting, memasang pipa bor, dan memegang mesin bor.

D. Kru Water Relay
Tugas utama kru water relay adalah membawa air ke lokasi pengeboran. Dalam satu kru water relay terdapat kurang lebih 10 orang. Peralatan yang digunakan tergantung pada lokasi pengeboran.

E. Kru Pre-Loading
Kru pre-loading bertugas untuk membawa bahan peledak ke lokasi pengeboran dan memasukkannya ke dalam lubang bor. Dalam satu kru terdapat kurang lebih 9 orang. Pembagian tugasnya dalaha ada yang melakukan tamping, membawa bahan peledak, dan ada yang membawa detonator.


PERALATAN SEISMIK DRILLING 

Peralatan yang digunakan oleh seismic drilling diantaranya adalah:

A. Mesin Power Rig
Adalah mesin pemutar bor yang digunakan pada pemboran. Mesin ini sesuai untuk melakukan pengeboran dengan kedalaman 22 sampai 30 m. Membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak. Dapat menembus batuan lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan rotari.

B. Mesin Dephi Pump
Alat ini berfungsi untuk menyedot air dan mengalirkannya ke lokasi pengeboran.

C. Mesin Mud Pump
Mud Pump berfungsi untuk menyedot air yang bercampur dengan cutting pemboran dan mengalirkannya menuju pipa bor. Lumpur ini berfungsi untuk menekan tanah agar gembur, mengangkat cutting hasil pengeboran dan melindungi mata bor agar tidak bergesekan langsung dengan batuan. Jika lubang bor sangat dalam, maka mesin mud pump dapat dirangkai secara seri untuk memperbesar tekanan.

D. King Swivel
Alat ini digunakan untuk menyambung selang dari mud pump ke pipa bor. King swivel tidak dilakukan pada pengeboran dengan menggunakan power rig dan Jackro. King swivel digunakan pada pengeboran dengan metode flushing.

E. Pipa Bor
Pipa bor berguna untuk mengalirkan air atau lumpur ke dalam lubang bor selama pengeboran. Pipa bor memiliki panjang 1,5 m dengan persambungan pada kedua ujungnya.

F. Mata Bor
Mata bor berguna untuk mengikis tanah atau batuan pada lubang bor. Pada mata bor terdapat lubang untuk mengalirkan air atau lumpur.

G. Tripus
Tripus adalah mata bor khusus yang terbuat dari intan kasar. Mata bor ini digunakan untuk menghancurkan batuan keras, tetapi tidak bisa bekerja pada batuan halus atau tanah lembut.

H. Kunci Inggris
Alat ini digunakan untuk menyambung dan melepaskan pipa bor. Selain itu juga difungsikan untuk mengangkat dan melepaskan pipa bor.

I. Fire Hose
Fire Hose adalah selang air yang digunakan untuk mengalirkan air ke tempat pengeboran.

J. Polimer
Polimer digunakan untuk menghindari terjadinya keruntuhan pada dinding lubang bor. Cairan ini digunakan dengan cara mencmpurkannya dengan air atau lumpur yang akan dimasukkan ke dalam pipa bor. Cairan ini sangat dibutuhkan terutama pada tanah yang berpasir.

K. Ginagol
Alat ini digunakan untuk menyaring air atau lumpur yang akan dimasukkan ke dalam pipa bor.

L. Lastok
Alat ini berupa pipa yang digunakan untuk memasukkan bahan peledak ke dalam lubang pengeboran. Lastok terbuat dari bahan alumunium untuk menghindari timbulnya api, yang dapat menyulut bahan peledak, akibat gesekan.

M. Dummie Load
Dummie load berfungsi untuk memeriksa kebersihan dan kedalaman lubang bor. Dummie load memiliki bentuk silinder panjang yang memiliki diameter hanya sedikit lebih kecil dari pada diameter lubang bor.

N. Daya Gel
Daya Gel adalah salah satu jenis bahan peledak yang berbentuk gel. Daya Gel berbentuk batang dengan panjang 0,25 m, diameter 3 inci, dan berat 0,5 kg. Daya Gel dikemas dalam plastik dan diberikan lapisan lilin agar terlindungi dari air. Daya Gel merupakan bahan peledak pasif karena membutuhkan stimulant dari detotator agar dapat meledak.

O. Detonator
Detonator adalah bahan peledak aktif yang berfungsi sebagai sumbu ledak. Detonator dapat meledak apabila diberikan tegangan di atas 6 volt. Proses peledakannya adalah sebagai berikut:
- Detonator dimasukkan ke dalam Daya Gel
- Kabel detonator diberikan arus listrik
- Detonator meladak akibat arus listrik tersebut
- Daya Gel meledak karena dipicu oleh ledakan detonator

P. Speedy Loader
Speedy loader berupa plastik berbentuk kerucut yang dipasang bersama Daya Gel dan detonator. Speedy loader berbentuk kerucut di pasang di bagian depan Daya Gel yang berfungsi untuk mempermudah bahan peledak untuk dimasukkan ke dalam lubang bor.

Q. O Ring
O Ring adalah cincin besar yang terbuat dari plastik untuk mengikat kabel detonator. Fungsinya adalah untuk mempermudah dalam mengambil kabel detonator yang ditanam di dalam lubang bor.

R. Anchor
Ancor adalah besi yang dipasang di bagian luar bahan peledak yang berfungsi untuk menahan bahan peledak agar tidak terdorong kelaur lubang bor.



SEISMOLOGI DAN SEISMIK DRILING

Departemen seismologist bertanggung jawab melakukan pengeboran lubang shot point dan melakukan penanaman bahan peledak dengan baik.

Drilling dilakukan sebelum perekaman dilaksanakan. Selama operasi drilling dilakukan pengeboran pada titik tembak dengan toleransi kedalaman yang telah ditentukan oleh rekanan. Setelah itu lubang diisi dengan bahan peledak, kemudian tamping. Hasil dari drilling dilapangan adalah lubang siap tembak. Output dari drilling yang lain adalah berupa data kedalaman pengisian bahan peledak, dan banyaknya bahan peledak yang digunakan pada setiap lubang. Selain itu drilling juga harus memberikan data shot point yang di offset atau di kompensasi.

 
Litologi sangat berpengaruh pada produktifitas pengeboran. Pada litologi yang keras produktifitas pengeboran akan mengecil. Hambatan lain yang sering ditemukan adalah pada daerah berpasir yang dapat menyebabkan pipa bor terjepit. Pada areal koral sering terjadi lubang runtuh ketika pipa bor dicabut. Pengeboran juga akan terhambat pada daerah yang sulit ditemukan air.